Selasa, 04 September 2012
Sejarah
Assalaamu’alaikum wr. wb.
Tarbiyah Quote of the Day :
“Apabila tuan2 membubarkan Ikhwanul Muslimin dan menangkap seluruh anggotanya, baik yg berada di Palestina maupun di Mesir, lalu mereka tuan2 jebloskan ke dlm penjara, maka tangkap pulalah saya bersama mereka, krn sayalah yg mendidik mereka sehingga menjadi demikian itu. Tuan2 boleh membunuh saya tanpa harus menangkap lebih dahulu, dan adalah haram bagiku hidup bebas sedangkan mereka berada dlm penjara. Biarkanlah saya menyertai mereka dlm penjara.” (Kata2 Hasan al-Banna kepada pejabat Mesir setelah PM Nuqrasyi Basya menyatakan Al-Ikhwan sbg organisasi terlarang dan para aktivisnya ditangkapi, kecuali Hasan al-Banna seorang. Kelak, strategi membiarkan Hasan al-Banna bebas sendirian’ ini diketahui sbg sebuah taktik utk menghabisi beliau. Cerita ini dikisahkan oleh Syaikh Abdul Muta’al al-Jabari dalam buku “Pembunuhan Hasan al-Banna”)
Ulasan :
Paling tidak ada 3 hal yg menonjol dari penggalan kisah ini.
Pertama, kepemimpinan Hasan al-Banna yang dapat dijadikan teladan. Beliau mencontohkan sikap pemimpin yg tdk berhenti memikirkan nasib orang2 yg dipimpinnya.
Kedua, kedekatan antara murabbi dan mutarabbi yg tdk ubahnya seperti sebuah keluarga sendiri, sehingga anggota ‘keluarga’ itu tdk bisa menikmati kebebasan jika ada anggota lainnya yg menderita.
Ketiga, bahwa penjara telah menjadi ‘lembaga pendidikan’, bahkan menjadi salah satu ladang persemaian dakwah Al-Ikhwan.
Banyak tokoh2 yg ‘dibesarkan’ oleh penjara. Nabi Yusuf as dipenjara kemudian menjadi bendaharawan Mesir, Imam Ahmad dipenjara oleh penguasa Mu’tazilah namun namanya abadi, Syaikh Ahmad Yassin disiksa di penjara Israel hingga lumpuh namun tidak menghalanginya menjadi pemimpin spiritual HAMAS, Sayyid Quthb dan Buya Hamka menuntaskan kitab tafsirnya di penjara. Dan, tentu saja, Syaikh Muhammad Mursi, Presiden Mesir yg baru saja terpilih, juga merupakan kader Al-Ikhwan yang telah digembleng oleh penjara.
Wassalaamu’alaikum wr. wb.
Akmal, ST., M.Pd.I.
Manajer Div. Workshop & Training
Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS)
dari disini :)
Tarbiyah Quote of the Day :
“Apabila tuan2 membubarkan Ikhwanul Muslimin dan menangkap seluruh anggotanya, baik yg berada di Palestina maupun di Mesir, lalu mereka tuan2 jebloskan ke dlm penjara, maka tangkap pulalah saya bersama mereka, krn sayalah yg mendidik mereka sehingga menjadi demikian itu. Tuan2 boleh membunuh saya tanpa harus menangkap lebih dahulu, dan adalah haram bagiku hidup bebas sedangkan mereka berada dlm penjara. Biarkanlah saya menyertai mereka dlm penjara.” (Kata2 Hasan al-Banna kepada pejabat Mesir setelah PM Nuqrasyi Basya menyatakan Al-Ikhwan sbg organisasi terlarang dan para aktivisnya ditangkapi, kecuali Hasan al-Banna seorang. Kelak, strategi membiarkan Hasan al-Banna bebas sendirian’ ini diketahui sbg sebuah taktik utk menghabisi beliau. Cerita ini dikisahkan oleh Syaikh Abdul Muta’al al-Jabari dalam buku “Pembunuhan Hasan al-Banna”)
Ulasan :
Paling tidak ada 3 hal yg menonjol dari penggalan kisah ini.
Pertama, kepemimpinan Hasan al-Banna yang dapat dijadikan teladan. Beliau mencontohkan sikap pemimpin yg tdk berhenti memikirkan nasib orang2 yg dipimpinnya.
Kedua, kedekatan antara murabbi dan mutarabbi yg tdk ubahnya seperti sebuah keluarga sendiri, sehingga anggota ‘keluarga’ itu tdk bisa menikmati kebebasan jika ada anggota lainnya yg menderita.
Ketiga, bahwa penjara telah menjadi ‘lembaga pendidikan’, bahkan menjadi salah satu ladang persemaian dakwah Al-Ikhwan.
Banyak tokoh2 yg ‘dibesarkan’ oleh penjara. Nabi Yusuf as dipenjara kemudian menjadi bendaharawan Mesir, Imam Ahmad dipenjara oleh penguasa Mu’tazilah namun namanya abadi, Syaikh Ahmad Yassin disiksa di penjara Israel hingga lumpuh namun tidak menghalanginya menjadi pemimpin spiritual HAMAS, Sayyid Quthb dan Buya Hamka menuntaskan kitab tafsirnya di penjara. Dan, tentu saja, Syaikh Muhammad Mursi, Presiden Mesir yg baru saja terpilih, juga merupakan kader Al-Ikhwan yang telah digembleng oleh penjara.
Wassalaamu’alaikum wr. wb.
Akmal, ST., M.Pd.I.
Manajer Div. Workshop & Training
Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS)
dari disini :)
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar :
Posting Komentar